Sabtu, 20 April 2013

do’a itu akan dikabulkan dalam tiga


Ketika seorang hamba berdo’a kepada Allah SWT, lebih-lebih apabila do’a itu dilakukan secara istiqamah, maka pasti do’anya akan dikabulkan. Demikian itu, karena Allah SWT. sudah berjanji dan sedikitpun Allah SWT. Tidak akan mengingkari janji-janji-Nya. Namun demikian, do’a-do’a yang dipanjatkan itu haruslah memenuhi syarat untuk dikabulkan. Rasulullah SAW. telah menegaskan dengan sabdanya: “Setiap do’a yang dipanjatkan oleh seorang hamba kepada Allah asal tidak tercampur dengan dosa dan memutuskan tali silaturrahmi, do’a itu akan dikabulkan dalam tiga pilihan:(1) Diturunkan seketika di dunia dalam bentuk pemberian sesuai dengan permintaan; (2) Dijadikan simpanan di akhirat sebagai kafarat dari dosa-dosanya; (3) Digantikan sebagai ganti musibah yang tidak jadi diturunkan demi keselamatannya.”
Oleh karena itu, bagaimanapun kondisi yang terjadi, hati seorang hamba yang beriman hendaknya siap menghadapinya, bahwa apa saja yang dikehendaki Allah SWT. pastilah yang terbaik bagi dirinya. Hal itu harus dilakukan, supaya matahati dan cahaya rahasia batin mereka tidak menjadi tumpul dan padam. Sebab, ketika ujian-ujian hidup itu sudah cukup dan ketika seorang hamba telah mampu melewatinya dengan nilai yang baik, maka problematika kehidupan dan bahkan konflik-konflik horizontal yang telah berlalu, sesungguhnya itu adalah proses pembelajaran dan masuknya ilmu pengetahuan dalam hati yang tinggi nilainya. Itulah ilmu rasa, ilmu pengetahuan yang dapat mematangkan jiwa manusia. Ilmu spiritual yang mampu menebalkan keyakinan, membakar lapisan hijab sehingga menjadikan matahati seorang hamba semakin cemerlang. Hanya dengan cara seperti itulah Allah telah memperjalankan kehidupan para hamba pilihan-Nya dan bahkan para nabi dan rasul-Nya. Mereka diperjalankan dengan realita kehidupan yang sesungguhnya, menghadapi kesulitan dan tantangan serta goncangan-goncangan hidup yang berat. Allah menyatakan hal itu dengan firman-Nya: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:“Bilakah datangnya pertolongan Allah?”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (QS. al Baqoroh; 214)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar